Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) kali ini menahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi tetap 6,75%, setelah tiga kali di awal tahun menurunkan suku bunga acuannya. Sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75% dan Lending Facility sebesar 7,25%.

Selain itu BI juga mengumumkan suku bunga acuan baru yang nantinya menjadi BI Rate sebagai rate policy, yaitu 7 Day Reverse Repo Rate menjadi tetap 5,5%, sama seperti pekan lalu.

“Keputusan itu sejalan dengan upaya untuk mencapai sasaran inflasi 2016 sebesar 4+-1% dan tetap konsisten mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik,” terang Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4).

Menurut Tirta, BI Rate itu setara dengan sukubunga operasi moneter tenor 12 bulan. “Jadi kebijakan ini sejalan dengan rencana reformulasi suku bunga kebijakan barubyaitu BI 7-Day (Reberse) Repo Rate sebesar 5,5%,” jelas dia.

Dengan begitu, struktur suku bunga atau term structure operasi moneter BI adalah sebagai berikut, satu minggu 5,50%, dua minggu 5,60%, satu bulan 5,80%, tiga bulan 6,20%, enam bulan 6,45%, sembilan bulan 9,60%.

“Dan 12 bulan atau satu tahun setara BI Rate saat ini, yaitu 6,75%,” ujar dia.

Tirta kembali menegaskan, BI akan melanjutkan upaya penguatan kerangka OM melalui penerapan struktur suku bunga OM secara konsisten.

“Kami juga akan terus koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan pengendalian infasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan pelaksanaan reformasi struktural berjalan dengan baik, untuk menopang perekonomian,” sebut dia.

Inflasi Maret sendiri tercatat rendah, dimana indeks harga konsimen (IHK) mencatat inflasi sebesar 0,19% (mtm) atau 4,45 (yoy).

Sementara inflasi relatif rendah dan tercatat 0,21% (mtm) atau 3,5% (yoy). Rendah inflasi ini karena terjaganya ekspekyasi inflasi dan masih terbatasnya peningkatan permintaan domestik.

“Serta penurunan harga BBM (bahan bakar minyak) dan tarif transportasi diperkirakan mendorong penurunan tekanan inflasi lebih lanjut. Makanya kebijakan penurunan harga BBM sangat memengaruhi inflasi inti,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan