Jakarta, Aktual.com — Pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan untuk tidak merubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meski saat ini harga minyak dunia tengah merosot. Hal ini dilakukan guna menjaga kestabilan perekonomian dan ketenangan bisnis.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian BUMN IGN Wiratmaja Puja mengatakan, formula yang dipakai dalam menetapkan harga ini menggunakan rerata Means of Plats Singapore (MOPS) USD 66,71 per barel untuk Premium.
“Sementara untuk Solar menggunakan MOPS USD 61,26 per barel. Sementara untuk kurs, Pemerintah mematoknya dengan rata-rata kurs Rp13708 per USD. Sekarang ketetapannya tiga bulan. Artinya Januari lagi baru dievaluasi,” kata Wirat saat ditemui usai Rapat Pimpinan bersama Menteri ESDM di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (30/9).
Wirat mengakui, untuk MOPS solar memang tengah mengalami penurunan, namun pemerintah tetap memutuskan untuk tidak melakukan perubahan pada harga eceran per liternya.
“Kan harga MOPS premium dan MOPS solar itu penurunannya berbeda. MOPS premium itu penurunannya hanya 8% di dunia, sedangkan MOPS solar hampir 18%. Ini yang masih ada anomali sedikit. Indonesia Crude Price (ICP) turunnya 18% sama dengan solar. Ada anomali sedikit karena beberapa kilang di dunia mengalami turn around sehingga produksi MOPS untuk mogas 92 agak tinggi masih harganya,” terang Wirat.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan