Jakarta, Aktual.com — PT Timah (Persero) Tbk mendorong pemerintah memiliki stok timah nasional. Hal itu guna menjaga stabilitas harga dan tata niaga timah di pasar internasional.
“Kita sudah menyampaikan hal ini kepada Presiden Joko Widodo, agar pemerintah dapat membeli hasil tambang timah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Dirut PT Timah (Persero) Tbk Sukrisno di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (9/11).
Dalam menjaga stabilitas harga dunia ini, kata dia, pemerintah diharapkan melakukan pembelian dan menstok sebanyak 25 ribu hingga 30 ribu ton per tahun, sehingga akan mengurangi ekspor komoditas tambang ini.
“Selama ini PT Timah belum mampu untuk melakukan stok timah dalam jumlah besar, karena keterbatasan anggaran, sehingga kita sulit untuk menjaga stabilitas harga di pasar internasional,” ujar dia.
Menurut dia saat ini harga timah di pasar internasional masih rendah, karena krisis ekonomi global dan ekspor timah yang cukup tinggi.
“Jika penerintah dapat membeli timah masyarakat dan menstok timah dalam jumlah besar, maka Indonesia dapat mengendalikan harga timah dunia ini,” ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia sebagai produsen terbesar nomor dua di dunia dan eksportir terbesar di dunia. Berdasarkan data resmi Institut Penelitian Timah Internasional (ITRI) pada 2013, Indonesia menghasilkan 95.200 ton timah, sementara Asia hanya 218.200 ton dan dunia 290.600 ton.
“Produksi timah kita sangat tinggi dan kita bisa menjadi penentu harga dunia, bukan lagi London Metal Exchange atau LME,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu