Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut daging ayam yang dijual di pasar tidak halal, karena tidak sesuai syariat dalam proses pemotongannya, disanggah oleh para pejagal ayam di wilayah Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Salah seorang jagal ayam, Rudy (25), mengatakan bahwa ditempatnya saat melakukan pemotongan ayam para pejagalnya melafalkan bacaan surat Alfatihah.

“Masing-masing yang motong (jagal) baca Alfatihah. Ada yang cuma bismillah. Tapi kan tetep baca doa,” ucapnya kepada Aktual.com ketika ditemui di tempat pemotongan ayam, Rabu (20/1).

Hal itu yang memastikan bahwa setiap ayam potongnya dinyatakan halah. “Gimana gak halah, kita baca alfatihah, kok,” imbuhnya.

Salah seorang penjagal lain, Karno (34) mengatakan, tempatnya memotong masih menggunakan cara tradisional, bukan menggunakan mesin.

“Kalau dibilang gak halal, itu gimana yang pake mesin, yang bilangnya modern? Kakinya (ayam) diiket terus masuk mesin keluar dah bersih. Kita masih pake tangan, baca bismillah,” ujar Karno.

Karno menjelaskan, setiap ayam potong ditempatnya harus disembelih dan ditunggu hingga mati, kemudian barulah dimasak di air panas guna mempermudah mencopoti bulu-bulu ayamnya,. “Baru bisa dibawa ke pasar,” imbuh Karno.

Lanjut Karno, di tempatnya ia bekerja setiap harinya menerima 1.000-1.500 ayam potong untuk didistribusikan di tiga pasar. “Perumnas Klender, Pondok Gede sama Sumber Arta,” tuturnya.

Lebih lanjut Karno mengatakan, bahwa permintaan ayam sedang menurun dikarenakan harga ayam sedang naik, berkisar antara Rp27.000-Rp29.000 per kilonya.

“Ini lagi sepi, malah mau gak dibolehin dagang, mau kerja apa?” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: