Ilustrasi Gempa

Jakarta, Aktual.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta jajaran pendidikan memberikan kegiatan pemulihan trauma kepada para pelajar saat siswa kembali ke sekolah pascagempa bumi 7,0 skala richter (SR) dan gempa susulan 6,2 SR.

“Kegiatan itupun harus dilakukan di luar ruang kelas, dan selama satu sampai dua jam saja dengan tidak boleh ada sanksi jika ada siswa yang tidak masuk tanpa keterangan,” kata Wakil Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, di Mataram, Sabtu (11/8).

Dia menyampaikan hal itu guna menegaskan agar jajaran pendidikan dapat memahami kondisi psikologis anak-anak yang masih trauma terhadap bencana gempa bumi dan gempa susulan yang terjadi sepekan terakhir ini.

Sebelum adanya gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SR pada Kamis siang, pemerintah kota memberikan kebijkan anak-anak mulai masuk pada Senin (13/8) dan belajar aktif.

Kegiatan pemulihan trauma pun, harus dilakukan di luar ruangan sebab masih ada beberapa sekolah yang kondisi bangunannya perlu perbaikan pascagempa bumi serta antisipasi gempa susulan.

Kegiatan pemulihan trauma lama dilaksankan dua jam dan jangan sampai ada sanksi kepada anak-anak yang tidak masuk sebab kemungkinan anak-anak masih bersama orang tuanya di lokasi pengungsian.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby