Dan ketika responden ditanyakan dalam kuisioner terkait kekonsistenan antara jawaban dalam memilih kedua Paslon nanti saat hari pencoblosan, maka didapati sebanyak 58,17 persen akan tetap memilih Ahok sesuai dengan pilihannya dan sebanyak 41,83 persen masih akan berpikir ulang.
Sedangkan dari yang memilih pasangan Anies-Sandi, para respondent akan konsisten dengan memilih Anies-Sandi, sebanyak 82,1 persen dan sebanyak 17,9 persen responden yang memilih Anies -Sandi masih akan berpikir lagi dan merahasiakan kekonsistenannya dalam memilih Anies -Sandi
“Dari hasil survei ini dapat tergambar bahwa elektabilitas Anies-Sandi unggul atas Ahok- Djarot dengan selisih mencapai lebih dari 12 persen. Hal ini mungkin terjadi karena sebagian besar pemilih Agus-Sylvi dalam putaran pertama cenderung memindahkan dukungan kepada Anies-Sandi. Perpindahan dukungan dari Agus-Sylvi kepada Anies-Sandi dinilai lebih besar daripada ke Ahok-Djarot, karena pemilih Agus-Sylvi maupun pemilih Anies-Sandi pada putaran pertama sama-sama menginginkan hadirnya pemimpin baru di Jakarta,” katanya.
Selaniutnya jumlah responden yang mantap dengan pilihannya jauh berbeda antara kedua paslon, yaitu pemilih Ahok-Djarot hanya 58,17 persen yang mantap dengan pilihannya sedangkan pemilih Anies-Sandi yang mantap dengan pilihannya sebanyak 82,1 persen.
Banyaknya pemilih Ahok yang tidak mantap dengan pilihannya kemungkinan karena kasus hukum yang masih menjerat Ahok. Figur Ahok yang kerap menuai kontroversi juga dinilai menjadi penyebab banyaknya calon pemilih yang belum mantap.
Sedangkan banyaknya pemilih Anies-Sandi yang sudah mantap dengan pilihannya dapat terjadi karena pemilihnya banyak yang menginginkan gubernur baru karena tidak puas dengan gubernur saat ini, dan juga program-program yang ditawarkan Anies-Sandi seperti di antaranya OK OCE dan KJP Plus dianggap dapat menjadi solusi permasalahan di Jakarta.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka