Lebih lanjut Founder & Chairman Indonesia Gastronomy Network, Vita Datau menjelaskan, JICC memberikan pengetahuan mengenai dampak keberlanjutan industri kopi dalam kesejahteraan petani kopi dan kualitas biji kopi itu sendiri. Disamping itu, ada dampak besar bagi sektor ekonomi di Indonesia, baik dari segi produksi, ekspor, maupun impor.

Hal ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha dan konsumen untuk menggali wawasan tentang kopi. “Jakarta International Coffee Conference merupakan salah satu cara agar masyarakat Indonesia paham bahwa industri kopi mempunyai peran cukup besar dalam sektor ekonomi negara kita. Salah satunya perihal mensejahterakan petani kopi yang bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga tanggung jawab masyarakat,” ucapnya.

Maka dari itu, JICC akan menjadi wadah edukasi untuk memahami betapa signifikannya kontribusi industri kopi dalam pembangunan komunitas sekaligus sebagai sarana para stakeholders untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri ini lebih lanjut.

Sementara Ahmad Romero Comacho, selaku Ketua Pelaksana Jakarta International Coffee Conference juga Founder Pasar Kopi Cipete dan Jakarta Coffee Experience menambahkan bahwa Industri kopi Indonesia tak lepas dari sektor industri kreatif lainnya.

“Kopi Indonesia kental dengan budaya yang terbentuk pada masyarakat Indonesia. Menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang turunan intelektual propertinya dapat mencakup berbagai sub-sektor seperti film, musik, dan lainnya. Jadi, kita mau tunjukkan ke dunia bahwa meminum kopi itu bukan sekedar hanya minum kopi,” papar Ahmad Romero yang akrab disapa Popo.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain