Jakarta International Coffee Conference (JICC) ingin memberikan panduan dan kesadaran khusus terkait teori dan aksi nyata yang dapat dilakukan untuk mengetahui lebih dalam proses hulu ke hilir industri kopi. Pijakan awal pengetahuan dalam acara Coffee Talks dimulai dari proses bagaimana kopi diolah, mulai dari, budidaya biji kopi, proses ekspor dan impor, kafe dan barista management, hingga sustainability yang dapat mencapai ekosistem kopi yang berkelanjutan.

“Dengan digelarnya Jakarta International Coffee Conference (JICC), sebagai negara yang masuk 5 besar dunia sebagai pengekspor kopi, Indonesia harus meningkatkan kualitas maupun keberlanjutan budidaya kopi dengan target meningkatkan ekspor diatas 27 miliar US dollar serta menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di 2024,” ucap Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Acara ini melibatkan berbagai negara seperti Jerman, Vietnam dan Kazakhstan yang masing-masing akan mengisi beberapa sesi topik seperti Barista Community Conference hingga Sustainability Conference.

Tak hanya itu, lebih dari 35 tokoh penting di Industri Kopi akan turut serta di antaranya David R. (Rozali Coffee Berlin), Aigerim (Spectre Coffee Kazakhstan), Mirza Luqman (Starbucks Indonesia), Hue Tran (Vietnam), Astrella Siahaya (CEO Tuku), Robert Wanasida (Co-founder of Kopi Nako), Borie (Founder of Jakarta Coffee House), Budi Kurniawan (Sutradara Aroma of Heaven), Heru Prama Yuda (The World Bank) dan masih banyak lagi.

Para penikmat kopi, pelaku industri kopi, industri kreatif pendukung seperti seni dan hiburan serta para pengunjung yang ingin ikut serta memeriahkan ajang bergengsi di kancah internasional ini dapat hadir dengan hanya melakukan registrasi melalui website
https://jiccindonesia.com/, terbuka untuk seluruh masyarakat secara gratis. Walau bebas biaya pendaftaran, mengikuti konferensi tetap perlu registrasi melalui website resmi JICC.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain