Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama (Ahok) tidak mau disalahkan atas banjir di wilayah Jakarta baru-baru ini. Selain masalah kelalaian kontraktor atas jebolnya tanggul Kali Sunter, masalah permukiman warga dipinggir kali juga menjadi faktor penghambat penanganan pencegahan banjir.
“Masalah banjir itu kekurangan kita mau pindahin rumah. Kayak sekarang Gunung Sahari meluap karena Marina belum dipasang (pompa),” kata Ahok di Balaikota, Senin (26/1).
Ahok menjelaskan pintu air yang ada di Marina kondisinya bocor. Sehingga jika air laut pasang, luapan air akan masuk. Pemprov kata Ahok, sudah berencana mengalihkan luapan air pasang di pintu Marina ke pintu air di Pasar Ikan. Namun bukan tanpa masalah.
“Masalahnya dari jembatan Merah lewat belakang Husada tembus sampaikan sana itu ada 2,8 km rumah di tengah-tengah sungai itu hingga lebar 2 meter, 3 meter, 980 rumah. Dan hampir semua beton permanen,” keluh Ahok.
Disana kata Ahok, rata-rata warganya sudah tinggal 30-40 tahun, sehingga agak sulit jika harus direlokasi.
Padahal jika merujuk peta yang lama, Waduk Pluit dan sekitarnya masih kosong. Ahok pun curiga ada pihak yang mencari keuntungan dari lahan kosong tersebut.
“Saya menduga dulu mungkin ada oknum-oknum pejabat yang sengaja menjual lahan-lahan ini. Jangan-jangan mereka yang sewa-sewa,” tandasnya.
Sebelumnya terkait banjir yang menggenangi wilayah Jakarta Utara pekan lalu. Ahok menuding ada kontraktor yang sengaja menjebol tanggul di Kali Sunter. Diapun berjanji akan mengusut hal tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















