Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD RI Irman Gusman menilai, Jakarta sebagai ibu kota negara memerlukan figur pemimpin yang visioner dan mampu mendorong masyarakat berpartisipasi, bukan hanya marah-marah.
“Jika orang bekerja agar tidak dimarahi tapi tidak ada partisipasi, percuma saja,” kata Irman Gusman pada acara Rapat Koordinasi Konsolidasi Aspirasi Daerah (Rakorda) dengan pemangku kepentingan di Provinsi DKI Jakarta, di Jakarta, Kamis (12/11).
Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) Basuki Hadimuljono, serta anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta yakni AM Fatwa, Fahira Idris, Dailami Firdaus, dan Abdul Azis Khafia.
Hadir juga, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan & Permukiman Provinsi DKI Jakarta Syahrul Effendi, dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Irman Gusman, Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia menjadi tolok ukur dari ibu kota provinsi di seluruh Indonesia.
Irman juga berharap, Jakarta dapat menjadi ibu kota negara yang mewakili negara-negara Asean, yang paling diharapkan pertumbuhannya.
“Jakarta harus dapat dibandingkan dengan kota Bangkok, Singapura, New Delhi, dan kota lain di Asean,” katanya.
Irman menjelaskan, Jakarta memiliki persoalan mendesak yang muncul secara periodik yakni kemacetan, banjir, dan sampah.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, menurut dia, Jakarta membutuhkan pemimpin yang visioner.
“Jakarta perlu pemimpin yang mampu mengajak dan mendorong agar masyarakat mau berpartisipasi, bukan hanya marah-marah. Kalau orang bekerja karena terpaksa, bukan karena berpartisipasi, percuma,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Irman Gusman juga menyatakan, menyayangkan serapan anggaran Pemerintah provinsi DKI Jakarta yang hanya mencapai 50 persen dan pengelolaan anggaran yang tidak mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
Artikel ini ditulis oleh: