Jakarta, Aktual.com – Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Anies-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa dalam melakukan penataan kota tidak dapat dipungkiri untuk dilakukannya relokasi. Akan tetapi, dirinya menegaskan penataan dilakukan bukan dengan cara-cara penggusuran tanpa mengedepankan dialog dengan masyarakat yang akan direlokasi.

“Kalau relokasi diperlukan, tentu kita lakukan. Tetapi kalau kata Babe (Ridwan Saidi) lemari lo geser diem aja, tapi orang lo geser ngamuk lah,” kata Mardani dalam acara diskusi bertajuk ‘Adu Strategi di Tanah Betawi’, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).

Ia mencontohkan, dalam penggusuran yang dilakukan pemerintahan Ahok sering kali tidak tepat sasaran. Seperti penggusuran di kampung Muara Angke kepada masyarakat nelayan dinilai tidak sesuai.

“Kami temukan di Muara Angke, nelayan dipindahkan ke apartemen ya ga mungkin. Karena nelayan itu aktifitasnya melaut, gimana soal pembayaran dan pendapatannya,” sebut dia.

Politikus PKS itu menegaskan, bahwa menciptakan kota yang indah tidak menjadi selalu diisi secara homogen.

“Kota indah itu diisi dengan perbedaan hetrogen, bukan hanya diisi orang kaya saja homogen,” ujarnya.

“Untuk penataan ada, tapi tidak dengan cara menggusur, di jaman pak Jokowi tidak ada penggusuran tapi sudah membuat rumah susun yang bagus-bagus, kenapa justru Ahok tidak melanjutkan apa yang dikerjakan Pak Jokowi,” tandas dia.

(Laporan: Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka