Jakarta, Aktual.com — Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) siap menyukseskan Kredit Usaha Rakyat (KUR), terutama untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai diberlakukan pada akhir 2015.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan selain meningkatkan target volume penjaminan untuk KUR, Perum Jamkrindo juga siap melakukan pembinaan dalam hal pemasaran, pengelolaan keuangan, pengemasan produk dan administrasi bagi UMKM.
“Nantinya kami berharap usaha di sektor ini memiliki daya saing dengan UMKM negara lain, apalagi sebentar lagi kita menghadapi MEA di akhir tahun,” ujar Diding.
Di banyak negara maju, tutur dia, peran perusahaan penjaminan (CG / Credit Guarantee) sangat vital dan menjadi yang terdepan untuk mengembangkan UMKM sehingga usahanya sukses dan bisa naik kelas.
Ia menilai UMKM dan Koperasi sangat potensial untuk pembangunan dan perkembangan perekonomian Indonesia karena usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Koperasi (UMKMK) adalah kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia saat ini.
Tercatat sebanyak 99 persen dari 57,54 juta pelaku usaha di Indonesia masuk di sektor ini. UMKMK juga mampu berkontribusi sebesar 59,08 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97,16 persen tenaga kerja di Tanah Air.
“Jumlah unit usahanya sangat besar, bisa menyerap tenaga kerja sangat banyak. Sayangnya kendati UMKM itu usahanya ‘feaseable’, tapi tidak ‘bankable’, di sinilah peran perusahaan penjaminan hadir,” kata Diding.
Untuk itu, ia mengatakan Perum Jamkrindo dan Perusahaan Penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) akan mendorong agar target volume penjaminan lebih dari Rp100 triliun tahun ini bisa tercapai.
“Target Perum Jamkrindo sendiri hingga akhir 2015 mampu membukukan volume penjaminan sebesar Rp81,78 triliun, termasuk di dalamnya target penjaminan untuk KUR,” kata Diding.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta perusahaan BUMN penjaminan satu-satunya itu untuk menyukseskan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program KUR bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini harus sukses, jadi selamat bertugas,” ujarnya.
Pemerintah mengeluarkan tiga kebijakan terbaru terkait KUR, yakni KUR Mikro dengan plafond maksimum Rp25 juta, KUR Ritel dengan plafond di atas Rp25 juta sampai Rp 500 juta, dan KUR TKI dengan suku Bunga 12 persen.
Pemerintah mematok bunga pinjaman 12 persen untuk KUR mikro, turun jauh dari bunga yang ditetapkan tahun sebelumnya yakni 22 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid