Bahkan Prasetyo menyebut, buat itu hanya dimiliki oleh jaringan intelijen asing.
“Karna obat itu sangat langka dan tidak mungkin beredar di pasaran mana pun dan itu hanya dimiliki jaringan intelijen asing. Sementara pelaku yang sebenernya dicurigai sebagai pelaku intelektualnya itu dilepaskan oleh Malaysia. Jadi kami melihat siti Aisyah ini sebenarnya justru adalah korban,” katanya.
Laporan: Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby