Bengkulu, Aktual.com – Jalan penghubung antar desa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu tepatnya di Kecamatan Seluma Selatan sejak lima tahun terakhir selalu terendam banjir setiap turun hujan deras.

Seorang warga, Jaya saat dihubungi dari Kota Bengkulu, Kamis (25/6) mengatakan, jalan tersebut merupakan penghubung menuju ibu kota Kabupaten Seluma yakni Kecamatan Tais.

Warga terpaksa menempuh jalan lain yang jaraknya 15 kilo meter lebih jauh ketimbang menempuh jalan yang terendam banjir tersebut.

“Jalan itu memang langganan banjir, dalam setahun bisa lima sampai enam kali terendam banjir, pokoknya setiap hujan pasti banjir disitu dan ini sangat menyulitkan warga,” ucap Jaya.

Dua hari lalu, kata Jaya, jalan tersebut kembali direndam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter akibat luapan Sungai Seluma setelah hujan deras melanda daerah itu.

“Saat ini air sudah mulai surut, tapi masih ada genangan dan kendaraan sudah bisa melintas,” sambungnya.

Kendati demikian, warga yang melintas harus tetap waspada mengingat kondisi jalan rusak dan banyak lobang yang tertutupi genangan air.

Mengingat jalan itu merupakan jalan provinsi, warga berharap pemerintah setempat bisa segera memperbaiki jalan tersebut.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Seluma, Jonaidi mengaku jika jalan tersebut setiap tahun memang menjadi langganan banjir.

Namun, tahun ini pihaknya telah menganggarkan perbaikan jalan tersebut dalam APBD Provinsi Bengkulu dengan total anggaran Rp3,4 miliar.

Namun, kata dia, yang menjadi persoalan yakni hingga kini Pemerintah Provinsi Bengkulu belum juga melakukan lelang terhadap proyek tersebut.

“Sudah dianggarkan, perencanaannya pun sudah selesai, nanti jalannya diperbaiki dan bahu jalannya dinaikkan, tapi kenapa gubernur tidak juga melelang kegiatan tersebut,” papar politisi Partai Gerindra tersebut.

Jonaidi menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi Bengkulu yang tak juga melakukan lelang program pembangunan khususnya kegiatan perbaikan infratruktur, padahal saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga potensi terjadinya bencana cukup besar.

 

Antara