Jakarta, Aktual.com — Ribuan petani dari Jambi akan memulai aksi jalan kaki dari Jambi ke Jakarta siang ini. Aksi yang diikuti perwakilan dari beberapa kelompok petani di Jambi untuk menuntut janji Presiden Jokowi terkait penyelesaian konflik agraria.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3), Koordinator Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 1945, Alif Kamal, mengatakan, titik awal perjalanan dimulai dari Kantor Gubernur Jambi pada pukul 10.00 Wib. Setelah memastikan kesiapan aksi yang telah dimatangkan sebelumnya, ribuan petani berdoa bersama untuk kemudian bertolak ke Jakarta.
“1000-an petani terdiri dari perwakilan 500an Suku Anak Dalam dan 500an Petani Jambi. Mereka mewakili petani-petani yang sedang tercekik konflik agraria di Jambi, seperti petani dari Suku Anak Dalam (SAD),” terang Akmal.
Petani Suku Anak Dalam, disampaikan dia berkonflik dengan PT Asiatic Persada. Kemudian petani dari dusun Mekar Jaya (Sarolangun) yang berkonflik dengan PT Agronusa Alam Sejahtera dan PT Wanakasita Nusantara.
Berikutnya petani Kunangan Jaya I dan II (Batanghari) yang berkonflik dengan PT Agronusa Alam Sejahtera, PT Wanakasita Nusantara, PT Restorasi Ekosistem Indonesia, dan petani dari Tanjung Jabung Timur yang berkonflik dengan Taman Nasional Berbak.
Sebelumnya, Akmal mengatakan aksi jalan kaki sejauh 1000 kilometer adalah sebuah kampanye politik untuk memberitahukan kepada seluruh rakyat dan pemerintah Indonesia. Bahwa Indonesia sedang berada dalam situasi ‘darurat agraria’. Konflik agraria yang dialami petani Jambi ini hanyalah sebagian kecil dari segunung kasus konflik agraria di seantero Indonesia,” kata Akmal
“Petani berharap, Presiden Joko Widodo bisa menuntaskan persoalan konflik agraria ini. Apalagi, pada saat kampanye Pilpres lalu, Joko Widodo berjanji akan menyelesaikan konflik agraria di Indonesia,” ucap Akmal.
Artikel ini ditulis oleh: