Arus kendaraan yang menuju selatan dialihkan menuju jalur utara yang dibagi menjadi dua lajur yang saling berpapasan.

Penutupan akses jalan dilakukan warga secara swadaya dengan memalangkan kursi kayu panjang serta memasang papan pengumuman “jalan banjir”.

“Kita sengaja alihkan arus kendaraannya, sebab kalau tidak bisa terendam kendaraannya dan macet total. Airnya mulai tinggi dan hujan sampai sekarang belum juga berhenti,” kata Riza (28) warga setempat.

Menurut dia banjir juga merambah ke Jalan Pandega Jembatan IV Rawalumbu yang dihuni puluhan kepala keluarga.

“Banjir ini memang rutin setiap hujan lebih dari dua jam pasti begini. Saluran airnya kecil, sedangkan buangan dari hulunya sangat banyak. Jadinya meluap di sini. Jembatan IV dan III ini memang yang paling rendah,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: