Empat jalan layang yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, 25 Oktober 2017 itu adalah pertama di Dermoleng, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, kedua di Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, dan dua yang terakhir yaitu di Klonengan dan Kesambi, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Empat jalan layang itu dibangun tidak sampai satu tahun. Bahkan jalan layang di Klonengan dan Dermoleng selesai dalam waktu sekitar tujuh bulan.
Jalan layang di Klonengan memiliki panjang 1.011 meter, Kesambi 470 meter, Kretek 830 meter, dan Dermoleng 650 meter. Sedangkan underpass Karangsawah yang satu paket dengan jembatan Kali Pedes memiliki panjang total sampai melintasi jembatan sepanjang 850 meter.
Beroperasinya empat jalan layang itu dipastikan akan memperlancar arus mudik tahun 2018 ini karena tidak ada lagi penghentian arus akibat menunggu kereta api melintas yang bisa memakan waktu antara lima sampai 10 menit.
Titik Kritis Pada mudik Lebaran Tahun 2018, jalur lintas tengah mengalami titik kepadatan diperkirakan pada ruas Pejagan sampai dengan pertigaan Ketanggungan dengan jalur ke arah Prupuk sepanjang tujuh kilometer. Kemudian pada ruas Larangan sampai Prupuk karena ada pertemuan dengan arus dari Slawi yang akan menuju ke Bumiayu.
Titik kritis yang lain, yaitu di perlintasan kereta api sebidang di Karangsawah, Kabupaten Bumiayu, tepatnya di Km 114. Yaitu sekitar 300 meter dari perlintasan jembatan Kali Pedes yang sudah berusia 41 tahun.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara