Selain itu KA 144 ( KA Jayabaya relasi Jakarta-Malang), KA 178 (KA Kertajaya relasi Jakarta-Surabaya), KA 56 (KA Bangunkarta relasi Jakarta-Surabaya), KA 172 (KA Matarmaja relasi Jakarta – Malang), KA 78 (KA Gumarang relasi Jakarta-Surabaya), KA 12 (KA Argo Sindoro relasi Jakarta-Semarang), KA 11 (KA Argo Sindoro relasi Semarang-Jakarta), KA 150 (KA Menoreh relasi Jakarta-Semarang) dan KA 74 (KA Harina relasi Bandung-Surabaya).

Selain pola operasi memutar, pihak PT KAI Daop 4 Semarang juga memberlakukan pola operasi over stapend (menggunakan pengganti kendaraan bus dari Tegal – Cirebon) pada tiga perjalanan kereta api diantaranya KA 47 (KA Sembrani relasi Surabaya – Jakarta), KA 3 (KA Argo Anggrek relasi Surabaya-Jakarta) dan KA 209 (KA Tegal ekspres relasi Tegal-Jakarta).

Akibat berbagai rekayasa pola operasi tersebut, maka sejumlah perjalanan kereta api yang menuju ke Semarang menggalami keterlambatan antara dua sampai dengan empat jam.

“Atas keterlambatan ini, kami dari pihak PT KAI Daop 4 Semarang mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan dan ketidak nyamanan ini. Kami mohon para penumpang menjadi maklum atas gangguan yang diakibatkan dari faktor alam ini,” kata Suprapto.

 

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara