Banda Aceh, Aktual.co — Pengoperasian kereta api di Aceh menunggu intruksi dari Kementerian Perhubungan RI. Sebelumnya, sejak Juli lalu, PT KA telah menghentikan operasional kereta api lintas Kreung Mane-Krueng Geukuh di Aceh Utara sepanjang 11,5 kilometer. Pasalnya, lintasan kereta api belum memiliki pengaman yang memadai. Sehingga terpaksa dihentikan.
“Kami dapat kabar Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dalam waktu dekat akan kembali membuka jalur itu. Kami masih menunggu intruksi dari Kemenhub. Kami sebagai operator siap menerima intruksi pembukaan jalur kereta api di Aceh. Namun, secara ekonomi memang tidak menguntungkan,” sebut Kepala Humas PT KA Regional Sumatera, Jaka Jarkasih dihubungi per telepon, Jumat (31/10).
Disebutkan, pihaknya sedang mengkaji efektifitas kereta api di Aceh. Sejauh ini, hasil kajian masyarakat di Aceh enggan membayar tarif kereta api. “Meski begitu, sebagai operator kami tetap siap menjalankan intruksi Kemenhub jika memang dioperasionalkan kembali kereta api di Aceh,” sebut Jaka.
Ditambahkan, jenis rel dan gerbong kereta api di Aceh berbeda dengan kereta api di Sumatera Utara. Jika kereta api di Aceh dikoneksikan dengan lintas Sumatera, maka harus di rubah lebar rel dan gerbong kereta api itu. “Kereta api itu lebar relnya 1,4 meter, sedangkan lebar rel yang kita miliki di Sumatera itu 1,09 meter. Jadi tidak akan nyambung kalau dikoneksikan ke Aceh. Harus diubah dulu jenis lebar rel dan gerbongnya,” terang Jaka.
Ditambahkan, kereta api Aceh mengaku spesifikasi kereta api internasional. Sehingga berbeda dengan kereta api yang ada di Sumatera pada umumnya. “Jika diubah lebar rel dan jenis gerbong, itu nanti bisa dikoneksikan dengan jalur Besitang, Sumatera Utara. Tapi, saya rasa itu butuh waktu,” pungkasnya.