Seorang laki-laki memperhatikan semburan material vulkanik Gunung Barujari dari Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11). Menurut hasil pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Rinjani memprediksi terhitung sejak 2 November 2015 erupsi Gunung Barujari telah mengeluarkan lava serta material vulkanik lainnya sebanyak 3 juta meter kubik yang berpotensi menyebabkan meluapnya air danau Segare Anak dan akan mengakibatkan banjir lahar dingin di sungai (kokok) Putek. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz/15.

Mataram, Aktual.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani masih menutup jalur pendakian menuju Gunung Rinjani pasca meletusnyaGunung Barujari atau Anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada, Selasa (27/9) lalu.

“Kita masih menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, apakah sudah bisa di lalui atau tidak. Tetapi hingga kini belum boleh ada pendakian,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani R Agus Budi Sentosa di Mataram, Rabu (26/10).

Dia mengaku tidak mengetahui sampai kapan jalur pendakian menuju Gunung Rinjani ditutup. Mengingat, sampai saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum memberikan rekomendasi untuk membuka pendakian ke Gunung Rinjani.

“Kan banyak yang mau naik (mendaki). Kita tegaskan tidak boleh, karena meski sifatnya rekomendasi tetapi kita tidak bisa menduga apakah akan hujan jika mendung, apakah mendung itu akan hujan wallahu alam bishawab, tapi kalau tiba-tiba hujan bagaimana.”

“Seperti contoh Gunung Merapi di Yogyakarta, ketika itu pak Rono, waktu waspada itu 6 kilometer kemudian dibikin jadi 15 km, tiba-tiba awan panasnya 20 km. Artinya batas 3 km di Gujung Rinjani yang disampaikan petugas tidak ada satu orang pun di dunia yang bisa memastikan.”

Jadi, klaim dia, kapan jalur pendakian Gungung Rinjani akan dibuka kembali tergantung dari rekomendasi PVMBG. Ditegaskan Agus, artinya batas 3 km yang disampaikan, tidak ada satu orang pun di dunia yang bisa memastikan apakah aman atau tidak. Karena sampai saat ini Gunung Barujari masih berstatus waspada level II.

Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 Wita. Akibatnya jalur pendakian menjafi di tutup. Tidak hanya itu aktifitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang berbentuk pada tahun 1944 berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter. Ketinggian 2.296 -2.376 meter dari permukaan air laut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu