Sejumlah pekerja beraktivitas di ruang tunggu keberangkatan di Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten, Senin (6/6). Terminal itu rencannya akan beroperasi pada 15 Juni 2016 dan diproyeksikan untuk dapat menampung semua penerbangan internasional di bandara tersebut pada kisaran bulan April 2017. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/aww/16.

Jakarta, Aktual.com- Ruang udara di utara Pulau Jawa disebutkan terpadat kelima di dunia terutama untuk jalur penerbangan Jakarta-Surabaya, kata Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan.

“Ruang udara utara Jawa ini sudah sangat padat, nomor lima terpadat di dunia terutama jalur Jakarta-Surabaya,” kata Menhub Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/7).

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya untuk memanfaatkan ruang udara di selatan Pulau Jawa.

Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden terkait hal itu telah disepakati untuk memanfaatkan ruang udara di selatan Jawa yang selama ini terlarang atau hanya digunakan untuk penerbangan militer.

“Jadi yang dikatakan terlarang atau ‘restricted’, bukan terlarang itu tidak boleh tapi ‘restricted’ ini biasanya ruang udara selatan Jawa hanya digunakan untuk penerbangan non sipil atau militer,” katanya.

Dalam waktu dekat, ruang udara selatan Jawa akan digunakan secara “sharing” sesuai “time based operation” atau dengan mekanisme lain bersama TNI AU atau dengan penerbangan nonsipil.

“Kalau itu bisa, memang untuk penerbangan ke Jogja, ke Solo, Banyuwangi, Denpasar itu waktunya bisa hemat 10 menit, fuelnya bisa 15 persen kira-kira, dan harga tiket mestinya bisa turun 10 persen. Lumayan kan,” katanya.

Hal yang pasti kata dia, jika ruang udara selatan Jawa bisa digunakan maka akan mengurangi kepadatan ruang udara utara Jawa.

“Dan yang penting itu juga bisa menambah frekuensi penerbangan ke daerah misalnya Jogja, Solo, dan di bandara selatan kalau dari Jakarta atau dari utara itu tidak mudah. Slotnya tidak banyak kalau di jam-jam yang dikehendaki,” katanya.

Presiden kata Jonan, juga mengharapkan untuk mencoba mulai melihat potensi pembangunan bandara baru di wilayah selatan Jawa Timur.

Misalnya di daerah perbatasan dengan Jawa Tengah yakni Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri, atau Ponorogo.

“Nah ini menurut saya penting sekali bukan karena terisolasi tapi untuk meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah itu. Jadi kita akan pelajari lokasinya dimana, tanpa mengganggu pangkalan udara Iswahyudi di Madiun,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara