Semarang, Aktual.co — Pembebasan lahan ruas jalan tol trans Jawa dari Pemalang hingga Semarang membutuhkan luasan sepanjang 114 kilometer (KM). Pembebasan lahan tersebut sebagian besar menempati lahan milik PT Perkebunan Nasional IX seluas 95 kilo meter pada sesi II, dan sebagian kecil lahan milik masyarakat.
Direktur Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Subagyo mengatakan pembebasan lahan milik PTPN IX sebagian besar sudah terbayar. Jadi, pembangunan jalur tol paling lambat pada 2017.
“Paling lambat 2017 seluruh pembebasan lahan sudah selesai, namun 2016 sebagian sudah terbayar,” terang dia usai rakor percepatan lahan di kantor Bupati Batang, Senin (7/6).
Ia mengatakan pembebasan lahan milik PTPN IX ditargetkan sebelum akhir lebaran sudah terbayarkan. Sedangkan, lahan milik masyarakat pihaknya telah menyiapkan tim aprasial yang terdiri dari pemerintah daerah, Badan Pertanahan Nasional, maupun unsur masyarakat.
Untuk diketahui, pembangunan tol Pemalang-Semarang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, Pemalang-Batang sepanjang 39 KM dan Batang-Semarang 75 KM yang sebagian besar lahan milik PT PN IX.
“Dari Direktur PT PN IX telah menyerahkan kepada kita supaya pelaksanaan pekerjaan segera dimulai. Tapi, secepatnya kami akan bayar setelah ada kepastian berapa nilai yang dibayarka. Dan kami sudah bersama tim aprasial,” imbuh dia.
Dikebutnya pembangunan Tol Pemalang-Semarang, lantaran sudah tertinggal dibandingkan proyek jalan tol di wilayah luar Jawa. Sedangkan, rata-rata pembangunan tol lain sudah mencapai 70 persen.
Dengan begitu, pihaknya menargetkan pembebasan lahan yang diatur berdasarkan regulasi telah dipersiapkan tim aprasial. Dimaksimalkan, tim akan bekerja sampai tahun 2017.
“Dengan dukungan pak Bupati, kami optimis pelaksanaan pembangunan tol akan berjalan lancar. Meskipun ada sejumlah kendala, namun itu wajar,” beber dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka