Mekah, Aktual.com – Seluruh jamaah calon haji Indonesia yang telah berada di Tanah Suci, baik yang ada di Madinah maupun Mekah, aman dari dampak badai pasir yang melanda sejumlah kota di Arab Saudi dan negara lain di Timur Tengah.

“Jamaah kita yang telah mencapai 113 ribu orang dari 275 kloter di Arab Saudi, semuanya aman. Tidak ada yang mengalami kerugian dari fenomena alam tersebut,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Jaetul Muchlis Basir, di Mekkah, Saudi Arabia, Kamis (10/9).

Namun, ia mengimbau agar jamaah membawa masker ketika keluar pemondokan untuk mengantisipasi tidak hanya badai pasir namun juga debu yang melanda di tengah musim panas saat ini.

“Kalaupun badai (pasir) kembali terjadi, jamaah jangan panik, tetap berada di pemondokan. Bila ada di perjalanan, segera cari perlindungan di tempat terdekat seperti toko, hotel, atau mall,” ujar Muchlis.

Tahun lalu, kata dia, badai pasir juga terjadi meskipun tidak seluas seperti dua hari lalu. Badai tersebut, lanjut dia, sempat membuat transportasi darat dari Madinah ke Mekkah dihentikan sementara.

Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil mengatakan badai pasir yang terjadi dua hari lalu (8/9) sekitar pukul 18.20 Waktu Arab Saudi (WAS) merupakan fenomena alam biasa yang tidak hanya terjadi di Arab Saudi, tapi juga sejumlah negara di Timur Tengah seperti Cyprus, Lebanon, dan Uni Emirat Arab.

Diakuinya, badai tersebut sempat membuat dua penerbangan dari Tanah Air yaitu dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Surabaya (SUB) dialihkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA) di Jeddah ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. “Di Mekkah, tidak terjadi apa-apa,” katanya.

Kendati demikian, senada dengan Muchlis, ia mengimbau agar jamaah tetap mengenakan masker untuk mengantisipasi badai pasir dan debu yang bisa menyebabkan penyakit saluran pernafasan (ispa).

“Sebelum berangkat jamaah pun telah diberi masker oleh Kementerian Kesehatan, di samping obat-obatan ringan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim di Mekkah dan Madinah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: