Jakarta, Aktual.co — Meski sebelumnya, telah banyak orang mengklaim, bahwa James Cook sebagai penemu benua Australia. Namun saat ini, teori tersebut terbantahkan.

Usut punya usut, sebelum dirinya memutuskan pergi ke ‘Negeri Kangguru’ tersebut pelayaran yang dilakukan oleh pria berkewarganegaraan Inggris ini, diawali dari Inggris Raya pada tanggal 16 Agustus 1768 silam, dengan tujuan pertama pelayaran adalah Tahiti. Dimana ia akan melakukan tugasnya pertama yaitu mengamati “Transit Of Venus” pada bulan April 1769.

Setelah tugas pertamanya selesai Cook mulai bergerak untuk menemukan daratan disana, karena cuaca yang buruk sehingga Cook memutuskan untuk menyelidiki New Zealand yang sudah ditemukan Tasman pada bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai New Zealand.  

Ia mendarat di pantai North Island kemudian melanjutkan pelayarannya ke arah Utara dan berhenti di sebuah Teluk.

Penemuan Cook sangat berarti, laporan demi laporan mereka tentang daerah New South Wales menimbulkan kesan yang sangat berbeda dengan kesan pemimpin VOC setelah menerima laporan ekspedisi Tasman.

Dengan begitu, laporan Cook beserta rombongan yang akhirnnya mendorong pemerintah Inggris untuk melakukan kolonisasi di Australia. Setelah James Cook berhasil menemukan benua Australia maka ia mendapatkan julukan ‘Columbus Australia’.

Sementara itu, lima koin kuno terbuat dari tembaga yang pernah ditemukan di Australia bagian utara ini bisa jadi akan memicu penulisan ulang sejarah Australia. Ini lantaran koin itu diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 900-an dan diyakini berasal dari Afrika.

Laman DailyMail melaporkan sejarah tertulis mengenai Australia hanya bisa ditemukan pada 1606 silam, ketika penjelajah dari Belanda mendarat di wilayah itu. Namun, para peneliti dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, ingin mengetahui bagaimana koin tembaga ribuan tahun itu bisa berakhir di sisi lain Samudera Hindia enam abad sebelum kedatangan para penjelajah itu.

Pemimpin penelitian, yang merupakan ilmuwan asal Australia, Ian McIntosh mengatakan koin itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara bernama Maurie Isenberg pada 1944.

Isenberg ditugaskan di Kepulauan Wessel, sebuah pulau tidak berpenghuni di sebelah Utara pantai Australia, saat Perang Dunia II. Dia menemukan koin-koin itu terkubur di bawah pasir.

Pada 1979, Isenberg mengirimkan koin-koin itu ke sebuah museum Australia dan sekarang McIntosh ingin melakukan penyelidikan bagaimana koin itu bisa sampai di Negeri Kangguru itu.

Isenberg juga menandai lokasi penemuan koin pada peta dengan menggunakan tanda ‘X’ ini diperkirakan berasal dari bekas Kesultanan Kilwa, di Afrika..

Di waktu yang sama, Isenberg juga menemukan empat koin yang diperkirakan berasal dari zaman Kongsi Perdagangan Hindia-Timur (VOC), pada 1690. Penemuan ini turut mendukung klaim bahwa penjelajah Belanda sebetulnya telah menemukan Australia sebelum penjelajah asal Inggris, Kapten James Cook, pada 1770.

Jika teori itu terbukti benar, ini berarti sudah ada peradaban lain yang menemukan dan melakukan hubungan dengan Australia enam abad sebelum bangsa Eropa mendarat di benua terletak di selatan Asia itu. Dengan begitu sejarah Australia berarti harus ditulis ulang.

Artikel ini ditulis oleh: