Keempat, fokus Presiden pada ketahanan pangan, hilirisasi, kesehatan, pertahanan, dan pembangunan jembatan seribu jembatan memberikan arah nasional yang jelas.
Kelima, Indonesia memiliki kombinasi langka yakni stabilitas politik, kekuatan demografi, sumber daya alam, percepatan digital dan basis manufaktur yang terus tumbuh. Dalam dunia yang terfragmentasi, Indonesia justru semakin menarik.
“Kita harus realistis, namun tetap optimistis memasuki tahun 2026. Kita harus jujur, 2026 tidak akan menjadi tahun yang mudah bagi ekonomi global. Akan ada badai dan sebagian sudah terlihat, sebagian masih muncul di balik horizon. Namun, Indonesia tidak memasuki tahun itu dengan tangan kosong. Indonesia memasuki tahun 2026 dengan modal yang cukup,” ungkap James.
Program Presiden Prabowo Subianto juga sudah mulai menunjukkan dampak positif. Kadin sebagai mitra pemerintah mendukung penuh program pemerintah, memberikan alasan kuat untuk optimistis.
Meskipun dunia penuh ketidakpastian, Indonesia memiliki pengusaha yang tetap membangun, perusahaan yang terus berinvestasi, inovator yang terus mencipta dan para pemimpin yang tidak mudah patah oleh berita-berita buruk.
“Saya mengimbau para pelaku bisnis untuk menyambut ketidakpastian dengan persiapan. Semua pihak perlu menggemakan narasi ketangguhan Indonesia, bukan narasi kemunduran,” demikian James Riady.(KR-PRA).
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano
















