Warga menggendong anaknya saat menjalani perawatan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1). Bertambahnya pasien rawat inap gizi buruk, campak dan malaria mix dari beberapa distrik di Kabupaten Asmat membuat pasien dirawat di bagian garasi mobil rumah sakit karena ruang perawatan penuh. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/kye/18

Jakarta, Aktual.com – Lembaga Pengawas Jaminan Kesehatan Nasional, JamkesWatch, mengadvokasi pasien kritis di Jakarta yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Ternyata masih ada warga yang telah puluhan tahun tinggal di Jakarta namun belum memiliki KTP DKI Jakarta,” ujar Sekretaris Jenderal Jamkes Watch, Sabda Pranawa Djati, Selasa (10/7).

Fakta terungkap pada Senin(9/7) malam menerima laporan dari relawan JamkesWatch wilayah Jakarta Barat bahwa ada pasien kritis di wilayah Tanjung Duren Jakarta Barat yang perlu segera mendapat penanganan medis di rumah sakit, namun pasien yang bersangkutan tidak memiliki KTP.

Sabda yang datang ke tempat tinggal pasien, di sebuah gang sempit di belakang Pasar Kopro, Jalan Tanjung Duren Timur IV RT.0012 RW.05 No.69, bersama tim relawan JamkesWatch KSPI menemukan pasien atas nama Ibu Fatonah(59) menderita sakit darah tinggi/stroke dalam kondisi koma.

Ternyata ibu Fatonah sebelumnya sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta pada 6 Juli 2018, namun keesokan harinya karena terkendala biaya dan tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, keluarga memutuskan untuk membawa pulang pasien dalam kondisi yang semakin lemah dan masih menyisakan utang di rumah sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid