Jakarta, Aktual.co — Seorang Aktivitas Perempuan Ida Ayu Indra Kondi Santosa menilai sikap menjauhi dan mengucilkan terhadap seseorang yang positif terjangkit virus HIV/Aids untuk menyebarkan kembali virus tersebut kepada orang lain.
“Untuk itu meski dilakukan sikap waspada serta memberikan pemahaman dan pengawasan secara periodik bagi penderita untuk tetap melakukan pengobatan medis,” kata Ida Ayu Indra di Denpasar, Selasa (28/10).
Ia mengatakan, sikap mengucilkan dari masyarakat ataupun orang terdekat terhadap penderita HIV/Aids akan menjadikan pendertia merasa terbuang dan didepak dari lingkungannya.
Akibat tekanan batiin tidak menutup kemungkinan penderita akan mengambil sikap menyebarkan kepada orang lain tanpa sepengetahuan calon korban.
Ida Ayu Indra menambahkan, sikap balas dendam dengan cara penyebaran virus hilangnya kekebalan daya tubuh itu kepada orang lain justru lebih berbahaya dibanding pengawasan terhadap sebuah kawasan prostitusi.
Hal senada juga diungkapkan mantan anggota DPRD Bali, Tuti Kusuma Wardhani bahwa, sikap waspada memang sangat diperlukan dalam bergaul dengan para penderita HIV/Aids, namun bukan berarti mengucilkan ataupun membenci mereka, tetapi lebih pada pemberian pemahaman serta upaya penyadaran agar tidak menyebarkan virus kepada orang lain.
Terlebih penyebaran HIV/Aids tidaklah mudah namun melalui hal-hal tertentu seperti hubungan badan, jarum suntik, seks bebas, narkoba.
Berdasarkan data yang dikeluarkan KPA Bali hingga bulan Agustus 2014 jika dilihat daerah yang paling banyak terjangkit HIV/Aids yakni kota Denpasar sebanyak 3.919 penderita, Buleleng 1.791 penderita dan Badung 1.477 penderita.

()