Penambang minyak tradisional memindahkan minyak ke dalam wadah sebelum diangkut ke pusat pengumpul produksi Menggung Cepu di Penambangan Minyak Rakyat, Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (23/7). Tambang rakyat tersebut tengah dikembangkan menjadi objek wisata migas petroleum geoheritage Wonocolo dengan harapan masyarakat mengetahui sejarah pengelolaan migas di Indonesia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama/16

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) dinilai tidak ekonomis dalam pembelian crude. Hal ini memancing pertanyaan dan kecurigaan publik karena crude yang sejenis ternyata seharusnya bisa didapat dengan harga yang lebih murah.

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Inas Nasrullah Zubir mengungkapkan pada pembelian crude jenis Bonny Light dibeli oleh Pertamina dengan harga USD 4,15 padahal crude ini bisa diganti dengan crude sejenis yakni Qua Ibo dengan harga dibawah USD 4.

Begitupun untuk pembelian crude jenis Azeri dengan harga USD4.5, padahal jenis minyak ini juga bisa diganti dengan crude sahara denga harga dibawah USD 3.

“Pada bulan Oktober ini ada pembelian crude diatas USD 4 untuk kilang Balikpapan. Saya merasa agak aneh, kenapa yang dibeli harganya lebih mahal padahal minyak sejenis dan bisa dapat lebih murah harganya,” katanya, Kamis (6/10).

Kemudian yang menjadi semakin janggal, ternyata crude jenis Azeri dan Bonny Light yang mahal itu terus dipertahankan dan dibeli dalam rentang waktu yang lama.

“Saya aneh melihat Bonny Light dengan Azeri ini kok masih dipertahankan sejak dulu zaman ibu Karen hingga sekarang, ini menjadi pertanyaan pada Pertamina, ada apa? Padahal harganya mahal, sementara crude yang sejenis dengan itu masih banyak, dan harganya di bawah USD 4,” tandasnya.

Berdasarkan informasi, salah satu pemenang tender impor minyak Bonny Light adalah Omega Butler. Omega Butler suplai minyak Bonny Light sebesar 950 ribu barrel per bulan untuk bulan September, Oktober, November dan Desember 2016. OB merupakan perusahaan baru dan belum memiliki reputasi dalam trading minyak internasional, maka ISC-Pertamina mensyaratkan Performance Bond (PB) dengan term pembayaran Telegraphic Transfer. Tanggal kedatangan untuk delivery di bulan September adalah tanggal 15-17 September 2016.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka