Jakarta, Aktual.co —Kepala Satpol PP Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, secara terbuka meminta maaf bila masih ada perlakuan tidak menyenangkan dari anak buahnya saat melakukan penggusuran.
Permohonan maaf disampaikan Kukuh saat gelar audiensi dengan warga korban penggusuran Jalan Infeksi di Jalan Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat bersama Komisi A DPRD DKI.
Dia mengklaim, sejak dua tahun lalu sebenarnya anak buahnya sudah santun dalam melakukan penertiban. Anak buahnya juga tidak dilengkapi senjata atau tameng.
“Selama dua tahun saya memimpin Satpol PP, saat penertiban kami tidak pakai tameng. Jadi kami sangat manusiawi,” kata Kukuh, di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (29/5).
Kukuh juga berdalih tiap penggusuran selalu perintahkan anak buahnya untuk membantu warga korban  gusuran, misal untuk pindah ke rumah susun.
Namun pengakuan ‘manis’ Kukuh tidak ada artinya bagi warga, serempak mereka melontarkan keraguan atas pernyataan Kukuh. “Dibantu? Yang benar? Pindahnya kemana pak (Kukuh) dapat rumah susun aja susah,” ujar warga  serempak.
Dapat pertanyaan soal rusun sebagai hunian baru, Kukuh malah melemparkan persoalan rusun ke SKPD terkait. 
“Satpol PP akan membantu mulai dari pengepakan sampai tempat tujuan dan tidak bayar. Sampaikan sama saya siapa yang mau pindah Satpol PP siap membantu tidak bayar,” ujar dia.
Bahkan kalau perlu dirinya memimpin langsung pindahan itu. “Ngangkut semua barang-barang,” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh: