Pekanbaru, Aktual.com – Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menyebutkan sebanyak 223 warga Kota Pekanbaru tertular human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) selama periode Januari hingga September 2021.
Ayat mengatakan walau pandemi COVID-19 masih melanda, namun penderita HIV/AIDS tetap jadi perhatian pemerintah sebab penyakit ini belum ada obat dan juga bisa mengakibatkan kematian.
Penambahannya kasus HIV/AIDS tidak sebesar tahun lalu karena pandemi berdampak positif lewat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat hubungan dan kontak masyarakat berdampak positif pada penularan HIV-AIDS menurun, kata Ayat di Pekanbaru, Senin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, hingga September tahun 2021 ditemukan kasus HIV sebanyak 140 orang dan 83 kasus AIDS sehingga totalnya 223 orang.
“Angka HIV-AIDS tahun 2021 lebih rendah dibanding 2020, dimana kasus HIV mencapai 269 kasus dan AIDS mencapai 155 kasus,” katanya.
Ayat menambahkan, walaupun mengalami penurunan, temuan kasus HIV dan AIDS tetap patut menjadi perhatian kita semua. Untuk itu, dengan dukungan Pemerintah, KPA Kota Pekanbaru melaksanakan pertemuan koordinasi dengan pihak terkait dan pertemuan dengan kader masyarakat peduli AIDS.
“Salah satu pihak terkait yang dimaksud adalah lembaga masyarakat yang bergerak dalam upaya penanggulangan AIDS dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Karena upaya penanggulangan AIDS perlu disinergikan dengan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,” kata Ayat.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan juga kader masyarakat peduli AIDS yang selama ini menjadi perpanjangan tangan dalam upaya pemberian informasi kepada masyarakat.
Ayat juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengucilkan pengidap HIV/AIDS karena mereka bisa hidup dan bermasyarakat secara normal.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Dede Eka Nurdiansyah