Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik terlihat dari Danau Segare Anak Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (9/11). Menurut hasil pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Rinjani memprediksi terhitung sejak 2 November 2015 erupsi Gunung Barujari telah mengeluarkan lava serta material vulkanik lainnya sebanyak 3 juta meter kubik yang berpotensi menyebabkan meluapnya air danau Segare Anak dan akan mengakibatkan banjir lahar dingin di sungai (kokok) Putek. ANTARA FOTO/HO/Mutaharlin/nz/15.

Mataram, Aktual.com — Petugas vulkanologi di pos pengamat Gunung Rinjani Mutaharlin mengatakan, sementara ini tidak ada aktivitas letusan susulan dari Gunung Batu Jari tersebut.

Namun, status Gunung anak Rinjani itu masih di level II dengan radius aman tiga kilometer dari pusat letusan, sehingga pendaki tidak boleh berada di sekitar Danau Segara Anak yang jaraknya relatif dekat dengan pusat letusan.

“Letusan yang terjadi kemarin sangat berbahaya dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Beda dengan letusan rutin, bisa kami pantau tiap jam, tiap hari,” ujarnya dia di Mataram, Rabu (28/9).

Gunung Baru Jari atau yang disebut Gunung Baru yang terbentuk pada tahun 1944 berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut.

Gunung Baru Jari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup, dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Letusan juga terjadi pada Juli tahun 2016, dengan ketinggian letusan abu vulkanik sekitar 100 meter dan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok ditutup sementara, karena abu vulkanik yang mengarah ke area bandara mengganggu aktivitas penerbangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu