Seorang pria mengibarkan bendera Palestina dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina yang digelar di luar Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/4/2024). Di tengah aksi unjuk rasa besar yang telah memasuki hari kedelapan itu, pihak Universitas Columbia mengungkapkan bahwa mereka telah memperpanjang negosiasi dengan para aktivis mahasiswa terkait pembongkaran perkemahan pro-Palestina. ANTARA FOTO/Xinhua/Li Rui/Spt.

Teheran, aktual.com – Jaringan mahasiswa global terbesar yang mendukung perjuangan Palestina diluncurkan di New York City, Amerika Serikat.

Menurut laporan IRNA pada Senin (26/8) pagi, jaringan itu didukung ratusan kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh dunia, termasuk di benua Amerika, Eropa, Afrika, juga sejumlah negara Arab dan Islam.

Pegiat mahasiswa pro-Palestina, serikat, dan organisasi mahasiswa meluncurkan “Global Students For Support Palestine Network” (GSPN) itu sebagai respons terhadap banyaknya gerakan internasional dalam mendukung Palestina serta menghentikan perang di Gaza.

Gerakan itu merupakan bagian dari upaya untuk memboikot investasi Israel di universitas-universitas atas genosida yang dilakukan rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Melalui pernyataan, GSPN mengatakan akan menyediakan platform yang aman dan andal bagi para pegiat mahasiswa untuk bertukar strategi, berbagi pengalaman, serta memajukan kerja sama global agar menjadi sumber dukungan vital bagi mahasiswa pro-Palestina.

GSPN juga berupaya untuk membekali para mahasiswa pro-Palestina, terutama mereka yang tinggal di komunitas terpencil atau terisolasi, dengan berbagai sarana, dukungan, serta pengetahuan yang dibutuhkan.

Dengan demikian, mereka diharapkan dapat mewujudkan strategi yang efektif dan meningkatkan pengaruh di komunitas, tulis pernyataan tersebut.

Para ketua mahasiswa di GSPN disebut telah menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat suara rakyat Palestina di panggung global.

Mereka juga disebutkan akan berupa mengalihkan perhatian dunia bagi perjuangan Palestina dan melakukan koordinasi untuk protes dan gerakan untuk menegakkan keadilan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain