Jakarta, Aktual.com – Kemacetan parah yang terjadi di ruas Tol di Jakarta saat liburan Natal dan Tahun Baru, dinilai merupakan akibat dari lambannya pengelola jalan tol PT Jasa Marga mengantisipasi.

Pendapat itu disampaikan Ketua Jakarta Transportation Watch (JTW) Andy Sinaga. Jasa Marga sebagai operator jalan tol, kata dia, harusnya menjamin pengendara sebagai konsumen yang membayar untuk bebas hambatan saat masuk tol.

Upaya preventif untuk antisipasi kepadatan kendaraan karena pengaruh liburan bisa dilakukan Jasa Marga. “Misal dengan menambah sistem pintu pembayaran otomatis untuk efektifitas transaksi jalan tol,” kata dia, Jumat (25/12).

Andy juga menyinggung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sebagai regulator namun tidak mengeluarkan kebijakan mengantisipasi kepadatan kendaraan.

Kemenhub, menurutnya perlu mengeluarkan surat edaran larangan truk atau kendaraan angkutan berat menjelang liburan panjang Natal dan Tahun Baru. “Ini baru dikeluarkan. Menurut saya terlambat,” ujar dia.

Andy yang juga merupakan pengamat transportasi ini berpendapat larangan harusnya dikeluarkan Kemenhub minimal tiga hari sebelum libur panjang untuk sosialisasi. Sehingga tidak merugikan pengusaha.

Dia juga menyarankan pemerintah membuat “blueprint” otoritas transportasi Jabodetabek guna mengurangi kemacetan lalu lintas.

Untuk mengurangi kemacetan Puncak Bogor, Andy menganggap pemerintah pusat harus segera merealisasikan pembangunan jalan tol yang telah direncanakan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Solusi lainnya, pemerintah pusat dapat menggagas kereta gantung dari Ciawi hingga Cipanas Puncak Bogor.

Artikel ini ditulis oleh: