Ketiga, keberadaan empat proyek yang tengah dikerjakan di tol Japek secara bersamaan, yaitu tol Japek Elevated, kereta rel ringan, kereta cepat, dan tol Cimanggis-Cibitung. Menurut Raddy, penanganan arus mudik tahun ini harus dilakukan melalui peningkatan kapasitas ruas, gerbang tol, dan tempat istirahat.

Peningkatan kapasitas ruas melalui mengembalikan lajur dengan menggeser pembatas jalan. Sedangkan peningkatan kapasitas gerbang melalui “mobile reader” dan penambahan gardu. Khusus peningkatan kapasitas tempat istirahat ((TI) atau rest area, lanjut dia, selain adanya penambahan jumlah, juga dilakukan melalui manajemen arus kendaraan yang masuk.

Kendaraan yang ke rest area akan dipandu apakah untuk istirahat, ke toilet, atau isi bahan bakar. Perseroan akan memberikan jalur terpisah. “Di depan juga ada ‘variable message sign’ yang menginformasikan kapasitas parkir yang ada, seperi di mal. Dengan demikian, diharapkan tidak ada kesemrawutan di dalam rest area,” jelas Raddy.

Upaya lain yang dilakukan perseroan untuk mengatasi kemacetan di jalan tol antara lain melalui pembatasan masa operasional kendaraan berat bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, menambah petugas di titik-titik rawan macet, serta pemberlakuan “contra flow” jika terjadi kepadatan parah.

“Kami sudah siapkan dua bagian ‘contra flow’ dan ada 13 titik bukaan yang bisa digunakan apabila langkah-langkah mengurai kepadatan sudah tak bisa atasi kemacetan,” demikian Ready.

Ant

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara