Kendaraan mencoba melintasi Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Jawa Barat, Sabtu (13/4). Penggunaan jalan tol terpanjang se-Indonesia dengan jarak 116 kilometer itu akan dibuka untuk umum mulai Senin (15/6) mendatang. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna/ss/nz/15

Jakarta, Aktual.com — PT Jasa Marga Tbk (Persero) masih terus berupaya mengenjot pendapatan non toll yang sudah ditargetkan sebesar Rp1 Triliun hingga tahun 2019.

Vice President Corporate Planing Jasa Marga, Dedi Krisnawan mengatakan bahwa secara bertahap pihaknya akan terus meningkatkan pendapatan non Toll yang hingga akhir tahun 2014 itu baru mencapai Rp580 miliar.

“Tahun ini kami menargetkan mencapai sebesar Rp600 miliar, tahun 2016 naik menjadi Rp650 Miliar, kemudian tahun 2017 naik lagi ke angka Rp700 Miliar, 2018 sebesar Rp800 Miliar dan tahun 2019 sebesar Rp1 triliun,” kata Dedi di kantor pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat (10/7).

Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut perseroan akan mengandalkan pendapatan anak usahanya yakni PT Jasa Marga Properti. Anak usaha yang bergerak di bidang properti tersebut juga telah melakukan akuisisi Gedung Graha Simatupang dan ke depannya akan terus menambah persedian lahan.

“Persediaan lahan kami 18 Hektar di Sawangan, Depok namun bisa ditingkatkan menjadi 100 hektar,“ tambahnya.

Menurutnya, dengan berbekal modal persedian lahan tersebut, akan menambah posisi tawar anak perusahaan tersebut untuk melakukan initial public offering (IPO),

“kami Lihat potensi sangat luar biasa sebab gampang sekali jualan properti,” ucapnya.

Pendapatan dari properti tersebut menjadi penyumbang pendapatan non toll terbesar. Sementara posisi kedua jasa kontrsuksi dan ketiga berasal dari TIK (Teknologi informasi Komunikasi). Sementara pendapatan lainnya berasal dari Iklan dan penyewaan rest area.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka