Jakarta, aktual.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar aksi di depan kantor Kepolisian Daerah NTB di Mataram, Sabtu (25/5).
Massa mengecam tindakan represif aparat Kepolisian, saat mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta pada 21-22 Mei.
“Tindakan aparat yang menyebabkan delapan korban tewas, dinilai sangat brutal dan jauh dari nilai demokrasi,” ujar Koordinator Aksi, Andi Ardiansyah.
Selain itu, massa juga mengecam aksi aparat yang melakukan pemukulan terhadap seorang petugas kesehatan di lokasi unjuk rasa di Jakarta. Menurut massa, petugas medis harusnya terlindungi dalam menjalankan tugas, meskipun berada di tengah medan perang.
“Kepolisian harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan melakukan penembakan,” ucapnya.
Sempat terjadi ketegangan antara aparat Kepolisian dan massa aksi. Aparat menghalau massa mahasiswa yang hendak berjalan melawan arus. Beruntung, ketegangan dapat dicegah.
Massa juga mengecam aparat yang menghalau massa datang ke Jakarta, untuk menggelar aksi. Kejadian tersebut, terjadi di beberapa lokasi salah satunya Jawa Timur.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin