Jakarta, Aktual.com — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabuaten Bogor, Jawa Barat Romdoni berharap, terselenggaranya Muzakarah Tauhid Tasawuf se-Asia Tenggara ke-4 yang berlangsung di Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor, Jabar bisa mendekatkan kaum muda dengan Agama temasuk tasawuf.
Terlebih, kata dia, saat ini bangsa Indonesia khususnya generasi muda sangat jauh dengan nilai-nilai agama. Sehingga, pemerintah harus bisa mengambil andil untuk menciptakan generasi yang berakhal dan beradab.
“PCNU Bogor sangat mengharapkan sekali perhatian pemerintah, agar pelajaran agama bisa ditumbuhkan kepada generasi muda melalui kegiatan keagamaan, kenapa demikian, karena kita sadar bahwa bangsa ini merdeka bebas dari penjajahan secara fisik dan pikiran, itu adalah berkat perjuangan ulama-ulama tarekat,” ujar dia dalam pembukaan Muzakarah Tauhid Tasawuf se-Asia Tenggara ke-4, di Cibinong, Bogor, Kamis (25/8).
Seperti halnya, kata dia, ketika itu Syeh Ahmad Khatib Sambas bin Abd al-Ghaiffar alĀSambasi al-Jawi yang lahir pada 1803-1875 Masehi melakukan pergerakan melawan penjajah. Syeh Khatib Sambas merupakan ulama besar yang melahirkan dua tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Sehinga, PCNU Kab Bogor sangat mendukung dan mengapresiasi terselenggaranya acara tauhid dan tasawuf yang digelar di Ponpes Raudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor.
“Hal ini menjadi kebanggaan selaku pengurus PCNU Kab Bogor atas kepercayaan dari tuan rumah yakni Abuya Syeh Amran Waly Al-Khalidi yang menggelar tasawuf se-Asia Tenggara dengan tema ‘Menyongsong Generasi Baru dan Memberkahi Nusantara’, dimana hari ini kita merasakan bahwa generasi muda jauh dari ajaran agama apalagi tasawuf.”
Jika pemerintah bisa memberikan hadiah atas prestasi para atlet yang menang Olimpiade di Rio de Jeneiro, Brasil, ujar dia, kenapa pemerintah tidak bisa mendukung pembelajaran agama kepada kaum muda. “Karena itu, saya menyampaikan ke pemerintah agar memberikan perhatian besar kepada ulama tarekat, karena kita lihat pemudah saat ini jauh dari nilai-nilai agama. Maka tasawuf yang sudah berperan dalam peradaban di masyarakat kita harus diterapkan.”
Terlebih, pembekalan agama saat ini belum sepenuhnya merata sampai ke masyarakat baik itu di kota mau pun di daerah. “Kita tahu, yang hari ini banyak orang-orang hanya belajar sampai di mulut saja, belum sampai masuk ke krongkongan. Tasawuf ini diajarkan agar agama itu dipelajari bukan hanya dimulut saja, melainkan masuk dalam krongkongan maka sangat pas tasawuf pas diterapkan dalam lingkungan kita. Dimana kita saat ini banyak dosa, begitu juga bangsa kita didekatkan dengan kondisi yang memprihatinkan.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu