Jakarta, aktual.com – Anggota Badan Pengkaji MPR RI, H. Marwan Cik Asan berpendapat bahwa untuk menopang ekonomi nasional secara makro, maka pemerintah dan pelaku usaha harus menggerakkan pola ekonomi kerakyatan secara masif.

Hal itu, sambung dia berkaca dari tren ekonomi dunia pada tahun 2019 mendatang yang diperkirakan terus menanjak.

“Berkaca pada pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2018 ini. Yang diperkirakan akan meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga komoditas dunia,” kata Marwan Cik dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (12/12).

Bahkan, ia memprediksi jika peningkatan pertumbuhan ekonomi global itu bersumber dari perbaikan ekonomi negara maju dan berkembang semakin kuat dari perkiraan semula.“

Karena itu, dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Dan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi tinggi diharapkan dapat dirasakan adil dan merata berbagai lapisan masyarakat,” ujar dia saat mengunjungi Dapil pada kegiatan aspirasi masyarakat ke IX, di Kecamatan Bandar Mataram, Lampung.

 Masih dikatakan dia, tantangan utama adalah bagaimana memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan.

“Sistem ini mensyaratkan adanya partisipasi yang luas dari seluruh masyarakat baik dalam proses pembangunan ekonomi maupun dalam menikmati hasil-hasilnya,” sebut pria yang juga wakil ketua fraksi dari Partai Demokrat tersebut.

 Oleh karena itu, Marwan Cik mengajak supaya masyarakat dapat memanfaatkan beberapa sektor dalam upaya meningkatkan produksi barang dan jasa yang lebih bervariatif.

 “Sehingga dapat meningkatkan kenaikan penawaran tenaga kerja, kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia, serta kenaikan produktivitas,”pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang