Gunung Rinjani

Lombok, Aktual.Com- Pasca Indonesia menyapu bersih 12 nominasi WHTA 2016, pulau Lombok semakin menasbihkan diri sebagai destinasi wisata halal dunia.

Tiga wakil Lombok di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yakni Novotel Lombok Resort and Villas untuk kategori world’s best halal beach resort, www.wonderfulllomboksumbawa.com untuk kategori world’s best halal tourism website, dan Sembalun Village Region untuk kategori World’s best halal honeymoon destination keluar sebagai jawara.

Penghargaan ini semakin memantapkan posisi Lombok yang tahun sebelumnya juga meraih penghargaan serupa. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Mohammad Faozal mengatakan, keberhasilan NTB menjadi jawara membuktikan bahwa masyarakat NTB mendukung penuh branding halal yang terus digencarkan Pemprov NTB. Tahun lalu saja, predikat jawara itu sudah membuat Lombok banyak dikunjungi wisman, terutama mereka yang berasal dari Malaysia. Tahun ini hampir bisa diperkirakan akan lebih optimis lagi.

”Ini berkat Kementerian Pariwisata dibawah kepemimpinan Pak Arief Yahya yang terus mendorong Lombok menjadi pionir bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan konsep wisata halal. Perhatian Kemenpar dan perintah Kemenpar pada kami membuat Lombok akan terus terus menerus mendorong konsep gaya hidup Halal dari sisi kekuatan, dan daya tarik dari destinasi yang ada,” ungkap Faozal.

Lebih lanjut Faozal mengatakan, NTB secara sistematik terus mengembangkan sejumlah faktor pendukung kehadiran wisata halal mulai dari sisi industri, kebijakan pemerintah daerah, hingga promosi. Sembalun misalnya, meski hanya sebuah desa kecil tapi mampu menghentak panggung dunia sebagai destinasi bulan madu halal terbaik di dunia.

Karakter Sembalun yang mengedepankan homestay-homestay berbasis tak lepas dari pemetaan akan karakteristik masing-masing segmen pasar. “Di sana tidak mungkin kita kembangkan hotel berbintang di Sembalun karena memang karakter destinasinya Homestay dan hotel-hotel biasa yang ramah terhadap pasarnya,” lanjutnya.

Hal ini yang akan terus dijaga dan dikembangkan pemerintah daerah di NTB. Keberhasilan meraih penghargaan WHTA 2016 selama dua tahun berturut-turut menjadi bukti keseriusan Lombok dalam mengembangkan konsep wisata halal. Faozal membeberkan, kunci sukses NTB tak lepas dari kebersamaan semua elemen yang ada seperti pemerintah daerah, DPRD, instansi atau lembaga, dan juga masyarakatnya.

Oleh karenanya, Pemprov NTB tidak lantas berpuas diri dan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin peduli akan wilayahnya yang kini menjadi tujuan berkunjung turis asing maupun domestik.

“Tugas kita adalah bagaimana seluruh elemen masyarakat Sembalun menjadi bagian dari deatinasi halal, selain itu semua elemen yang terkait,” pungkasnya.

Adanya potensi yang NTB miliki telah dirasakan dengan kedatangan wisatawan yang berkunjung sehingga berdampak pada ekonomi kreatif, peluang kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga penuntasan kemiskinan di daerah setempat.Kini semakin berkembangnya wisata halal, NTB terus berbenah. Bahkan, keseriusan dari pengembangan industri wisata halal itu dibuktikan dengan terbitnya Pergub Nomor 51 tahun 2015 tentang Wisata Halal dan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal. Peraturan ini dikeluarkan, agar siapa pun bisa lebih memahami tentang wisata halal.

Lonjakan juga sudah mulai terasa di tahun sebelumnya. Karena Lombok mulai bersolek yang kaitannya dengan wisata halal. Salah satu contohnya adalah lighting masjid-masjid di Lombok.

Lightingnya sangat memberi kesan yang bagus di malam hari. Cahaya lampu yang keren membuat banyak Masjid bagus di NTB.
Itu merupakan salah satu atraksi yang khas di Lombok. Masjidnya bagus-bagus, jumlahnya banyak dan jika lighting bagus, akan menjadi satu-satunya di dunia, kota dengan banyak masjid bagus dan bersinar terang di malam hari. Penghargaan Lombok sebagai tujuan wisata halal untuk yang ke sekian kalinya juga pasti terasa dampaknya. Wisatawan Timur Tengah, Brunei, dan Malaysia diprediksi akan semakin bertambah menyambangi Lombok.

Ketua Umum Asita, Asnawi Bahar menilai, secara umum kunjungan pariwisata nasional sudah naik, khususnya Lombok.

”Dulu wisatawan Malaysia banyak ke Padang, Medan, dan Bandung. Sekarang mulai banyak yang memilih Lombok untuk menikmati wisata halal, nah kini Lombok akan berada on the track untuk urusan wisata halal ini,” ujarnya.

Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan itu sangat terasa sejak setahun terakhir karena gencarnya promosi yang dilakukan pelaku pariwisata. Namun, promosi saja tidak cukup, harus ada upaya lebih. Para pengambil kebijakan juga harus menyiapkan sarana infrastruktur, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya. ”Pokoknya pemerintah daerah harus siap dengan segala ’bunyi’ wisata halal itu,” katanya.

Menpar Arief Yahya berharap branding Lombok sebagai wisata halal itu semakin memperkuat positioning NTB. Apalagi begitu banyak destinasi yang belum digarap optimal di sana. “Ini akan menjadi pintu untuk membangun Lombok sebagai destinasi berkelas dunia,” kata Arief Yahya.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs