Anggota DPR fraksi PKS Jazuli Juwaini tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Jumat (7/7/2017). Jazuli yang juga Ketua Fraksi PKS diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AA (Andi Agustinus alias Andi Narogong) terkait kasus korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyebutkan, sejarah mencatat kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran dan kontribusi ulama dan pesantren dalam melawan penjajah, yang melanda negeri ini kala itu.

“Pun, setelah bangsa ini merdeka kontribusi ulama dan pesantren tidak pernah jeda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Jazuli dalam keterangan tetulisnya dalam acara silaturahim dan dialog Kebangsaan dengan Alim Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Serang, Minggu (12/11).

Dikatakan dia, begitu besar cinta ulama, santri dan umat Islam pada negara ini. Sehingga, dia meminta agar tidak boleh ada pihak-pihak yang mendeskriditkan ulama, santri dan umat Islam sebagai anti-Pancasila dan anti-NKRI.

Sementara disisi lain, ada yang mengklaim paling Pancasila, paling nasionalis dan paling NKRI. “Bagaimana mungkin kita anti-Pancasila dan anti-NKRI, sedangkan para pendahulu kita para ulama dan santri pejuang yang memerdekakan republik ini. Ada Laskar Hisbulloh, Laskar Sabilillah dan laskar-laskar ulama-santri lainnya,” sebut anggota komisi I DPR RI itu.

Oleh karena itu, lanjut Jazuli, para ulama, santri serta umat Islam harus berada di garda terdepan dalam mengawal dan menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa umat Islam lah yang semestinya mewarisi bangsa ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang