Dedy Mawardi, Sekjen Seknas Jokowi

Surabaya, Aktual.com – Dorongan untuk segera ada reshuffle datang dari para Relawan Jokowi.

Semua menteri diusulkan diganti, kecuali tiga menteri terbaik yang diminta untuk dipertahankan.

Kelompok pendukung Jokowi ini merasa gerah dengan jebloknya tingkat kepuasaan rakyat atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam satu tahun pertama.

Dorongan keras untuk reshuffle kabinet dari kelompok pendukung Jokowi ini menariknya tidak ada bantahan dari Istana Kepresidenan.

Ini kode keras kalau reshuffle kabinet sudah dekat waktunya. Apalagi Presiden sendiri kabarnya kerap dibuat jengkel dengan kinerja menteri di tengah pandemi Corona.

“Memang reshuffle itu hak prerogatif Presiden, yang memutuskan kapan dan siapa yang kena reshuffle. Tetapi Presiden mesti perhatikan juga masukan, tidak hanya dari relawannya saja, tapi juga dari masyarakat umum,” ungkap Dedy Mawardi, Sekjen Seknas Jokowi, Jumat (26/10).

Dedy menyebutkan, hasil lembaga survei tentang kinerja pembantu Presiden bisa menjadi masukan.

Misalnya hasil survei yang dilakukan Lembaga Charta Politika Indonesia, menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sebagai tiga menteri berkinerja terbaik selama masa pandemi Covid-19.

“Yang mau ada reshuffle itu bukan cuma kami relawan tapi juga rakyat kebanyakan. Evaluasi kami jelas, di luar Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan Menteri Pertahanan, silakan Presiden Jokowi mengevakuasi dan me-reshuffle menteri di kabinet,” terangnya.

Dedy menjelaskan, reshuffle untuk perbaikan seharusnya jadi pertimbangan utama Presiden Jokowi jika tidak ingin rakyat makin skeptis. Jika tingkat kepuasan sudah di bawah 50%, saatnya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet.

“Presiden yang paling tahu siapa menteri yang harus meninggalkan kursinya, dan siapa yang harus bertahan,” pungkasnya.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i