Kun Arief mengamati pada era digital saat ini kelompok jaringan teroris banyak merekrut anggotanya lewat media internet karena metode ini lebih mudah diakses lewat telepon genggam, seseorang bisa melihat perkembangan yang terjadi di belahan dunia lain dalam waktu bersamaan.
Mereka merekrut melalui media internet atas beberapa kelebihan, di antaranya media internet yang dianggap memiliki jangkauan yang luas.
Jangkauan yang luas dalam melakukan perekrutan anggota melalui media internet ISIS tidak lagi terbatas hanya di Irak dan Suriah saja, tetapi bisa memperluas jangkauannya hingga ke seluruh dunia, penyebaran ajaran radikal bebas dan sugesti-sugesti mengenai keyakinannya dapat disebarkan ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, sehingga akan lebih mudah dalam proses perekrutan.
Media internet juga relatif berbiaya lebih murah karena perekrutan anggota melalui internet tentu akan menekan biaya pengeluaran yang dibutuhkan. Karena lebih murah, dana lebih yang awalnya dialokasikan untuk melakukan perekrutan dapat dialihkan untuk biaya perlengkapan, seperti senjata dan kendaraan.
Dengan internet, waktu yang dibutuhkan dalam perekrutan anggota lebih cepat daripada sebelumnya yang harus mendatangi setiap negara secara langsung dengan maksud memberikan sugesti dan doktrin-doktrin radikal menghabiskan waktu yang tidak sebentar.
Maka saat ini melalui media internet, tidak harus lagi langsung mendatangi negara yang bersangkutan, cukup mem-“posting” ajaran mereka melalui artikel yang dapat disebarkan melalui media internet yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid