Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) akan kembali mengalami pelemahan seiring sentimen global yang menyeret ruoiah ke zona merah. Sementara dari dalam negeri belum ada sentimen positif.
Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di posisi Rp13.511 atau melemah 7 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.504.
Menurut analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pergerakan rupiah yang masih di zona merah ini seiring respon pelaku pasar terhadap pembacaan rilis risalah pertemuan The Fed.
“Notulen rapat FOMC memperlihatkan belum adanya suara bulat untuk menaikkan bunga di akhir tahun ini. Karena pertumbuhan ekonomi AS dinilai belum konsisten dan dibutuhkan kesabaran sebelum menaikkan bunga,” tandas Reza di Jakarta, Jumat (13/10).
Hal itu memang membuat USD melemah, namun sayangnya tak mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk berbalik menguat.
“Pelemahan rupiah ini juga seiring menguatnya EUR yang memanfaatkan pelemahan USD dan antisipasi jelang pertemuan ECB,” kata dia.
Pelemahan rupiah ini diharapkan dapat terjaga agar tidak kembali masuk ke lebih dalam zona pelemahannya itu.
“Diharapkan ada senitmen positif dari dalam negeri agar dapat menjadi stimulus positif bagi rupiah untuk bisa menguat,” kata dia.
Termasuk juga pergerakan USD yang sedang melemah diharapkan dapat dimanfaatkan Rupiah untuk dapat menguat.
“Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah,” ujar Reza.
Dengan kondisi potensi rupiah yang masih akan melemah, maka dia memperkirakan laju support rupiah akan bergerak di kisaran 13.530 dan resisten rupiah akan berada di rentang 13.484.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka