Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah tiga poin menjadi Rp13.183 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.180 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran stabil terhadap dolar AS menyusul akan dirilisnya angka inflasi periode April 2016 yang berpeluang menambah optimisme di pasar keuangan Indonesia,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (2/5).

Ia memproyeksikan bahwa angka inflasi periode April 2016 akan berada di bawah level 4 persen secara tahunan. Di sisi lain, investor juga sedang menunggu angka pertumbuhan kuartal I 2016 yang diperkirakan cukup baik di kisaran 5 persen.

“Nilai tukar rupiah perlahan akan kembali mendapatkan momentum penguatannya. Titik terang dari negosiasi UU tax amnesty juga dapat menjadi tambahan sentimen positif bagi laju rupiah ke depannya. Dengan itu ruang penguatan rupiah juga tersedia paling tidak dalam jangka pendek,” katanya.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi XII yang telah dikeluarkan pemerintah cukup mampu menjaga rupiah untuk bergerak stabil di tengah sentimen negatif eksternal menyusul revisi pertumbuhan ekonomi oleh lembaga dana moneter internasional (IMF).

“Paket kebijakan itu diharapkan dapat meningkatnya aktivitas usaha di dalam negeri sehingga mendorong ekonomi domestik terus tumbuh serta menarik minat investor asing untuk masuk ke Indonesia,” katanya.

Kemarin (Kamis, 28/4), pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XII yang berisi pemangkasan sejumlah izin, prosedur, waktu dan biaya yang ditujukan untuk menaikkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka