Jakarta, Aktual.com — Kurs dolar menguat karena para pedagang fokus pada data ketenagakerjaan penting AS. Laporan positif cenderung meningkatkan harapan untuk kenaikan suku bunga pada September.
Pada perdagangan sore di Tokyo, greenback naik tipis menjadi 124,79 yen dari 124,73 yen di New York pada Kamis sore. Euro sedikit melemah menjadi 1,0917 dolar dan 136,22 yen dari 1,0923 dolar dan 136,25 yen.
Dolar sebagian besar menguat terhadap mata uang Asia-Pasifik.
Unit AS naik menjadi 1,3863 dolar Singapura dari 1,3843 dolar Singapura pada Kamis, menjadi 31,67 dolar Taiwan dari 31,64 dolar Taiwan, menjadi 63,83 rupee India dari 63,77 rupee.
Greenback juga naik tipis menjadi 13.548,00 rupiah Indonesia dari 13.524,50 rupiah, dan menjadi 45,80 peso Filipina dari 45,78 peso.
Dolar turun tipis menjadi 1.167,83 won Korea Selatan dari 1.169,30 won dan menjadi 35,17 baht Thailand dari 35,18 baht.
Dolar Australia menguat menjadi 73,65 sen AS dari 73,32 sen AS, sedangkan yuan Tiongkok diambil 20,10 yen terhadap 20,09 yen.
Para investor mengincar angka penggajian resmi AS pada Jumat (7/8) untuk petunjuk terbaru tentang waktu kenaikan suku bunga, yang secara luas diperkirakan September atau Desember.
“Dolar diatur untuk menguji tertinggi tahun ini terhadap yen jika data penggajian sesuai harapan atau melebihi perkiraan, dengan pasar mengambil itu sebagai lampu hijau untuk kenaikan suku bunga September,” Mitsuhiro Yoshida, seorang petugas untuk pasar global pada Sumitomo Mitsui Trust Bank.
Analis memperkirakan ekonomi AS menambahkan 229.000 pekerjaan pada Juli. Setelah pertemuan dua hari, bank sentral Jepang (BoJ) pada Jumat menunda langkah-langkah pelonggaran baru, mengatakan ekonomi nomor tiga dunia itu terus pulih, tapi para analis secara luas memperkirakan pembuat kebijakan akan bertindak di akhir tahun.
Pound Inggris, yang jatuh di New York karena keputusan kebijakan moneter bank sentral Inggris (BoE) untuk mempertahankan suku bunga rendah, stabil di perdagangan Asia. Pound diambil 1,5516 dolar di Tokyo terhadap 1,5513 dolar di perdagangan AS.
BoE, seperti yang diperkirakan, mempertahankan suku bunga utamanya pada rekor rendah 0,50 persen. Bank sentral menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini menjadi 2,8 persen dari perkiraan sebelumnya 2,5 persen.
Namun, bank juga mengatakan prospek jangka pendek untuk inflasi adalah “lemah”, menurut risalah pertemuan BoE.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka