Jakarta, Aktual.co — Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan Marasidin Siregar mengatakan hingga saat ini belum ada peningkatan pengamanan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah.
“Belum, belum ada peningkatan (menjelang eksekusi mati),” kata Koordinator Lapas Nusakambangan dan Cilacap itu saat dihubungi, Minggu (21/12).
Marasidin mengatakan, hal itu terkait pemberitaan salah satu televisi swasta yang menyebutkan bahwa pengamanan di Demaga Wijayapura ditingkatkan menjelang eksekusi mati.
Dia menduga kru televisi tersebut melihat banyak anggota TNI di sekitar Dermaga Wijayapura sehingga dikira ada peningkatan pengamanan.
Padahal di Nusakambangan, kata dia, ada upacara penutupan Latihan Yudha Wastu Pramuka Siswa Pendidikan Dasar Kecabangan Infanteri Tahun Ajaran 2014.
“Salah satu pesertanya adalah putra Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu,” katanya.
Saat ditanya mengenai pelaksanaan eksekusi, dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan hal itu akan dilaksanakan.
Menurut dia, hal itu terkait karena pemberitaan media “online” yang menyebutkan bahwa Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan jika terpidana mati yang rencananya akan menjalani eksekusi masih melakukan upaya hukum lain, yakni peninjauan kembali, setelah permohonan grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, kejaksaan pun belum bisa mengeksekusi lima terpidana mati yang awalnya akan dieksekusi dalam waktu dekat.
Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Minggu, pengamanan di tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan berlangsung ramai lancar.
Selain itu, di Kapal Pengayoman IV milik Kementerian Hukun dan Hak Asasi Manusia tampak sejumlah anggota TNI dan warga sipil turun dari kapal yang baru menyeberangkan mereka dari Pulau Nusakambangan.
Warga sipil tersebut merupakan keluarga dari lulusan Akademi Militer dan Sekolah Calon Perwira yang baru mengikuti upacara penutupan Latihan Yudha Wastu Pramuka Siswa Pendidikan Dasar Kecabangan Infanteri Tahun Ajaran 2014 di Pulau Nusakambangan.
Kendati demikian, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak menghadiri upacara tersebut meskipun putranya merupakan salah satu peserta latihan.
“Menteri Pertahanan menunggu di Magelang,” kata salah seorang polisi berpakaian preman.
Sementara itu, salah seorang petugas jaga Pos Pengamanan Dermaga Wijayapura mengatakan bahwa pengamanan tetap berjalan seperti biasa termasuk saat kunjungan keluarga napi yang berlangsung setiap hari Senin hingga Kamis.
“Tidak ada peningkatan pengamanan,” katanya.
Kejaksaan Agung menyatakan jumlah terpidana mati yang bakal dieksekusi pada Desember 2014 akan bertambah dari lima menjadi enam orang.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana di Jakarta, Kamis (18/12), mengatakan setelah mendapatkan informasi dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), terpidana mati yang akan dieksekusi bertambah satu orang.
Kendati demikian, hingga saat ini belum diketahui siapa saja terpidana mati yang akan dieksekusi. Kejaksaan Agung hanya menyebutkan jika dua terpidana mati yang akan dieksekusi itu berada di Nusakambangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















