“Bertahun-tahun blokade Israel telah menurunkan daya beli penduduk. Sejauh ini, saya menjual kurang dari sepertiga apa yang biasa saya jual dalam beberapa tahun belakangan ini,” ia menambahkan.

Produksi lokal hewan ternak di Jalur Gaza selama beberapa tahun belakangan memenuhi 40 persen dari kebutuhan pasar domestik. Namun, kebanyakan ternak di Jalur Gaza sekarang diimport dari Eropa dan memasuki wilayah yang diblokade itu melalui Israael.

Kepala Departemen Ternak di Kementerian Pertanian Jalur Gaza, Taher Abu Ahmed, mengatakan kebutuhan Jalur Gaza untuk hewan kurban setiap tahun diperkirakan 8.000 anak sapi dan sebanyak 20.000 kambing. Ia menambahkan bahwa warga Jalur Gaza mengkonsumsi 14.000 anak sapi dan 30.000 kambing selama Hari Raya Kurban tahun lalu.

Abu Ahmed menekankan bahwa permintaan tahun ini rendah akibat tingginya angka kemiskinan dan melonjaknya harga ternak global selain peningkatan biaya pemeliharaan dan pengangkutan ternak.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid