Jakarta, Aktual.com — Menjelang perayaan hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah, sapi jenis limousin membanjiri di sentra-sentra pejualan hewan kurban di Kota Semarang. Sapi berbobot ratusan kilogram tersebut dipasok dari Pati, Jawa Tengah sejak dua minggu lalu.
Pantauan di kawasan Kalisari, jalan Gajah dan Gayamsari mulai didirikan tenda penjualan. Mereka berjualan di pinggir jalan selama Idul Adha berakhir.
Salah satu pedagang sapi limousin, Heni Sholihah, mengatakan, pasokan sapi limousin diperolehnya sejak dua minggu lalu dengan kiriman 40 ekor sapi.
Selain sapi, ia memperoleh kiriman sapi Jawa dan kambing dari sentra peternakan yang ada di kabupaten Wonogiri, Karanganyar maupun Sragen.
“Kalau sekarang baru dapat pasokan 40 ekor, tapi kalau sudah tiga hari menjelang Idul Adha biasanya ada ratusan sapi yang dikirim ke sini,” kata Heni, Kamis (3/9).
Ia mengatakan harga jual sapi berkisar antara Rp14 juta-Rp28 juta per ekor. Sapi limousin lebih dipilih konsumen karena dagingnya cocok untuk dijadikan hewan kurban.
Sapi limousin merupakan sapi pedaging yang punya warna kulit campuran hitam dan merah hati serta terdapat warna putih pada moncong kepalanya. Tubuhnya yang tambun dengan bobot mencapai ratusan kilogram.
“Untuk sapi limousin saat ini paling laris dipesan pelanggan. Terkadang ada yang membeli lima ekor sekaligus bahkan kalau saat ramai bisa laku enam ekor sehari,” kata perempuan berparas cantik ini.
Dari segi perawatannya, kata dia, hanya menyediakan lahan seluas 6 meter untuk menampung puluhan sapi tersebut. Untuk menjaga kesehatan agar tidak terserang penyakit, pihaknya rutin memanggil dokter hewan guna melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban tersebut agar tidak mudah terserang antraks dan virus mematikan lainnya.
“Karena perawatannya dilakukan dengan baik maka banyak pejabat yang membeli sapi di sini,” bebernya.
Heni berharap, sapi limousin yang dijualnya di Semarang selama Idul Adha bisa laku keras seperti tahun lalu. Apalagi, harga jualnya relatif stabil bila dibandingkan sentra penjualan sapi lainnya. “Harganya relatif stabil soalnya kita ambil langsung dari peternak di Pati. Itu dilakukan buat menekan harganya,” urainya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka