Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) saat berdiskusi dengan redaksi Radar Banten di Serang, Banten, Minggu (26/6/2016). Safari ramadan di Banten kali ini Setnov mengunjungi redaksi Radar Banten, sentral kuliner di Islamic Center Kota Serang dan peringatan Nuzulul Quran DPD Partai Golkar Banten yang memberikan santunan kepada 228 anak yatim serta 3 anak pengahfal Al Quran. Dalam sambutannya, Setnov berpesan kepada anak-anak yatim yang diberikan santunan kelak bisa menjadi pemimpin baik di legislatif ditingkat daerah maupun nasional. AKTUAL/WARNOTO

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berucap syukur bulan suci ramadhan memasuki hari ke-27. Jika tidak ada perubahan, diperkirakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.

“Kita tunggu pengumuman resmi Kemenag yang akan sidang Isbat Senin lusa untuk memutuskannya,” ujar Novanto dalam pesan yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (2/7).

Lebih lanjut, Ketua Fraksi di DPR itu menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan sisa akhir Ramadhan ini dengan memperbanyak intensitas ibadah kepada Allah SWT.

Ia menuturkan salah satu kewajiban seorang muslim di akhir Ramadhan yaitu mengeluarkan zakat fitrah. Siapapun tanpa terkecuali, kata dia, wajib berzakat karena merupakan rukun Islam yg keempat.

“Zakat mengajarkan kita untuk saling berbagi antar sesama antar manusia. Zakat juga mengisyaratkan kepada kita bahwa harta merupakan titipan Allah SWT,” ungkap Pria yang akrab disapa Setnov ini.

Selain itu, lanjutnya, zakat juga mengajarkan bahwa manusia dituntut bekerja untuk memperoleh kekayaan. Namun, ia mengingatkan, bahwa kekayaan yang diperoleh hanyalah titipan dari sang Maha Kuasa.

“Dan hak Allah itu dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya,” himbaunya.

Setnov mengatakan, sebagai mayoritas umat Islam tentu potensi zakat di Indonesia sangat lah besar.

Menurut perkiraan Baznas, potensi zakat nasional hampir mendekati 270 triliun. Jumlah itu, kata Setnov, sangat besar dan melebihi alokasi APBN untuk program pengentasan kemiskinan.

“Kita tahu, kemiskinan merupakan masalah bangsa kita. Data itu menunjukan bahwa masalah kemiskinan masih mendera saudara kita yang masih 10,8%. Saya berharap zakat dapat dikelola dengan baik dan tepat sasaran sehingga dapat mencapai tujuannya,” pungkasnya.

“Karena itu, mari berzakat bukan saja karena agama tapi untuk kemanusiaan,” tutup Setnov.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby