Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (29/12). Pemerintah menetapkan kuota impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor pada 2016 guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.

Bekasi, Aktual.com – Menjelang hari raya Imlek, warga dikejutkan dengan melambungnya harga sejumlah bahan pangan seperti daging sapi dan ayam. Kenaikan tersebut diamini oleh pedagang daging sapi di Pasar Sumber Arta, Bekasi.

Salah seorang pedagang Haji Sukma, mengaku harga daging sapi yang biasanya paling tinggi Rp100 ribu, kini melonjak 20-25 persen atau menjadi Rp120-Rp125 ribu.

“Sekarang ini, harga daging lebih mahal daripada pas lebaran,” ucapnya ketika ditemui redaksi Aktual.com di kios dagangannya, Kamis (4/1).

Alhasil, dengan naiknya harga daging sapi, penjualannya pun mengalami penurunan hingga 60 persen.

Haji Sukma mengaku, sebelum ada kenaikan ini, dirinya bisa menjual 50 kg per hari. Tapi kini, dirinya hanya bisa menjual daging sapi paling banyak 20 Kg.

“Kemaren-kemaren banyak pedagang yang beli. Sekarang karena lagi mahal, banyak yang gak pada belanja,” imbuhnya.

Lanjut Haji Sukma, kenaikan tersebut sudah berlangsung sekitar dua minggu. Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah segera memberlakukan kebijakan khusus agar harga daging kembali stabil dan para pedagan tidak kehilangan pelanggan.

“Katanya di mana-mana mau pada demo. Kalau mogok dagang sih udah. Saya sempet gak dagang tiga hari karena pada mahal. Tapi kalau di sini belum keliatan kapan mau pada demo,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: